Genre soulslike telah menjadi rumah bagi para gamer yang mencari tantangan brutal dan pengalaman mendalam. Dengan kesuksesan game seperti Dark Souls, Bloodborne, dan Elden Ring, banyak pengembang mencoba mengadopsi formula tersebut dengan sentuhan unik mereka sendiri. Salah satu yang paling menarik perhatian dalam beberapa waktu terakhir adalah Lies of P, game garapan developer asal Korea Selatan, Neowiz Games, yang terinspirasi oleh kisah klasik Pinocchio. Versi demonya telah dirilis dan langsung mencuri perhatian berkat atmosfer gelap, gameplay tajam, serta reinterpretasi dongeng yang tidak biasa.

Dunia Alternatif yang Gelap

Sejak awal, Lies of P memperlihatkan dunia steampunk yang muram dan penuh misteri. Krat, kota tempat demo berlangsung, tampak seperti perpaduan antara era Victoria dan teknologi alternatif, mirip dengan Bloodborne atau Dishonored. Namun, alih-alih makhluk horor kosmik atau wabah penyakit, pemain disambut oleh boneka mekanik yang mengamuk.

Pemain mengendalikan Pinocchio, bukan sebagai boneka kayu polos, tetapi sebagai humanoid misterius yang mencari Geppetto—penciptanya—di tengah kekacauan. Meskipun tema dongeng seringkali diasosiasikan dengan nuansa ceria, Lies of P justru memelintir cerita tersebut menjadi sesuatu yang jauh lebih gelap dan serius. Bahkan, elemen “berbohong” yang menjadi ciri khas Pinocchio diadaptasi ke dalam mekanik gameplay, yang memengaruhi alur cerita dan perkembangan karakter.

Gameplay yang Menantang

Seperti demo slot soulslike pada umumnya, Lies of P menyuguhkan pertarungan yang menuntut ketelitian, refleks cepat, dan strategi. Setiap musuh memiliki pola serangan berbeda dan dapat menghukum pemain yang ceroboh. Sistem parry dan dodge sangat krusial, dan mengingatkan pada gaya bertarung Sekiro: Shadows Die Twice, tetapi dengan sentuhan yang lebih berat dan taktis.

Satu fitur yang membedakan Lies of P dari game sejenis adalah sistem “Legion Arm”—lengan mekanik Pinocchio yang bisa dimodifikasi menjadi berbagai alat seperti grappling hook, meriam, atau peluncur api. Ini memberikan variasi dan kreativitas dalam pendekatan pertarungan. Selain itu, senjata utama dalam game ini dapat dikustomisasi, baik dari sisi bilah maupun gagangnya, menciptakan berbagai kombinasi dengan efek dan gaya bermain yang berbeda.

Visual dan Suara yang Memikat

Dari segi presentasi, Lies of P patut diacungi jempol. Detail lingkungan sangat kaya, pencahayaan atmosferik memperkuat kesan suram, dan desain karakter terasa unik namun familiar. Musuh-musuh yang dihadapi terlihat seperti gabungan antara boneka mekanis dan horor gothic, menciptakan kesan tak nyaman namun menarik secara visual.

Musik dalam demo ini juga berhasil membangun tensi, dengan iringan orkestra yang mendayu namun penuh ancaman. Suara langkah kaki di jalan batu, dengungan mesin tua, hingga jeritan musuh semua dikemas untuk menciptakan suasana tegang yang khas dalam genre ini.

Potensi Cerita yang Menjanjikan

Salah satu daya tarik Lies of P adalah bagaimana ia menanamkan unsur kebohongan dan moralitas ke dalam cerita. Keputusan pemain untuk berkata jujur atau berbohong akan memengaruhi perkembangan karakter dan kemungkinan berbagai ending. Hal ini memberi kedalaman lebih pada narasi, sesuatu yang tidak selalu ditonjolkan dalam soulslike tradisional.

Meskipun demo hanya menawarkan potongan kecil dari cerita penuh, sudah tampak jelas bahwa Neowiz berambisi membangun dunia yang tidak hanya menantang secara gameplay, tetapi juga kuat dari sisi penceritaan.

Lies of P berhasil menempatkan dirinya sebagai salah satu kandidat terkuat dalam daftar game soulslike yang wajib dimainkan. Dengan menggabungkan gameplay menantang, dunia yang kaya atmosfer, dan reinterpretasi cerita klasik, game ini menjanjikan sesuatu yang segar namun tetap akrab bagi penggemar genre ini. Demo-nya sudah cukup untuk menggoda pemain dan meninggalkan kesan mendalam—sebuah bukti bahwa dongeng masa kecil pun bisa berubah menjadi mimpi buruk yang mengagumkan.